#amboksing makanan dari bianca

“mama masak tuh, lo mau makan ngga?”

“engga Rey ngga usah, tadi gue udah makan kok dirumah” jawab Bianca, “tante Anita mana??”

Reynand bersandar di bahu sofa, “lagi di rumah temen katanya, gue pulang cuma ada mbak doang”

“eh ini Rey, gue beliin lo sesuatu” Bianca mengangkat totebag supermarket yang ia bawa ke atas pantry.

“beli apaan anjir, Ca?” Reynand yang kepo itu mengikuti Bianca menuju ke pantry.

“kemarin tuh gue ke superindo, emang niatnya mau beliin lo apa atau apa gitu” Bianca menarik kursi.

“ini ada nescafe kalengan, gue ngga tau lo suka yang mana so i decided to buy three of them” Bianca menjejerkan ketiga kaleng kopi tersebut, “gue belum nyobain malah, ini baru ya?” Reynand memperhatikan jejeran kaleng minuman di depannya.

“heeh, gue suka yang cappucino sih” jawab Bianca dengan pandangan yang fokus pada barang barang yang Ia beli untuk Reynand.

“terus ini ada vitamin, soalnya lo sibuk mulu anjir” sambung Bianca, “diminum rutin ya ntar, jangan sampe ngga diminum”

“iyaaa, bawel” Reynand mencubit pipi Bianca sekilas karena Ia tau jika tangannya tidak lepas dari sana, Bianca bakal gimana. Reynand sedari tadi tidak bisa menahan senyum mendengar penjelasan Bianca tentang makanan yang dibeli untuk dirinya.

“nih ada minuman jeruk, lo taruh kulkas deh Rey biar nanti bisa dibawa latihan satu” Bianca menyodorkan dua botol minuman oranya kepada laki laki di sebelahnya.

“ini chicken karage frozen, lo goreng ini aja dirumah” Bianca menunjuk produk ayam olahan frozen di tangannya, “terus lo geprek pake ini ada sambel terasi tinggal di panasin doang, jangan sering sering jajan diluar terus apalagi itu pedes loh” Bianca merapikan totebagnya, “udah sih itu doang” kemudian ia menatap Reynand.

Reynand tersenyum lebar lalu menekan menangkup kedua pipi Bianca, “ihhh lucu banget lo sumpah Caaaa”

“ih sakittt woOiii”

“heheh”

“jadi setelah ini lo ngga sibuk lagi?” tanya Bianca seraya memainkan jemari panjang milik Reynand, “enggaa, besok doang terakhir”

“lo kangen ya?”

“ngga terlalu sih” Bianca menggeleng pelan, “gue banyak main sama temen temen”

“oh yaudah, gue mandi dulu” Reynand berpura pura ngambek.

“ih becanda doaaaang”

“kalo kangen peluk ga sih?”

Tanpa babibu, Bianca langsung mingkarkan tangannya ke pinggang Reynand. Reynand pun juga membalas pelukan hangat Bianca sambil mengelus pelan kepalanya. Setelah beberapa detik, Bianca menjauhkan tangannya dari tubuh Reynand.

“jangan dilepas, gini dulu aja bentar