arguments

“bisa jalan ngga?”

“bisa kok, cuma nyeri aja” jawab Reynand. Bianca memegangi tangan Reynand untuk membantunya berjalan.

“lo hebat bangett, congrats ya Reynand” puji Bianca. “thankyouu Cacaa” jawab Reynand tersenyum lebar.

“ayo liat Alex sama Bintang manggung”

Suasana lapangan depan terlihat ramai. Bintang sudah berdiri di atas panggung bersama anak band yang lain.

“SELAMAT MALAM SEMUA!” sapa Bintang dibalas sorakan penonton yang meriah. Alex mulai memukul drumnya dan intro lagu pun terdengar.

kucari tau tentangmu tanggal dan tahun lahirmu kupelajari rasi bintang menebak pribadimu tokoh kartun favoritmu dan warna kegemaranmu kutelusuri di titik mana kita kan bertemu

“ANJAAAAY, PACAR LO NOH JE” seru Reynand sambil menikmati lagu.

Bianca terlihat menikmati lagu yang dinyanyikan Bintang, ia menggoyangkan badannya kekanan dan kekiri tanpa sadar. Reynand juga mengikuti gerakan badan Bianca ikut menyanyi. Mereka terbawa oleh suasana malam ini.

bius aku dengan tatapan mu, tatapanmu

Reynand menoleh sebelah kanannya bertepatan dengan Bianca juga menoleh kearahnya, “iya ya, terbius banget gue anjir”

Bianca memukul lengan Reynand, “aduh anjir!”

“kebiasaan, gombal mulu”


Reynand, Bianca dan teman temannya sudah bersiap untuk pulang karena acara malam ini sudah usai.

“KERENN KEREEEN PECAHH BANGET” Rachel memberikan jempol ke arah Alex dan Bintang.

“lo ngedrum kaya orang main gendang tadi Al, dung tak dung” ujar Reynand.

“buta lo mata lo, jelas jelas aura gue keluar banget tadi udah kaya pangeran” jawab Alex dengan pedenya, “lagian namanya main drum ya pake stick anjir, mana ada dimaininya dipukul kaya gendang”

“udah bubar bubar pulang”

“dihh, bilang aja mau pacaran” sindir Alex memajukan mulutnya julid.

“iya, kok lo tau sihhh” jawab Bintang dengan senyum senyum.

“Chel gue pulang bareng lo deh”

“eh eh engga, yaudah ayo pulang” Bintang menahan tangan Jeje.

“CIEEEEEEEEEE” ledek Alex, Rachel, Reynand, dan Bianca secara bersamaan melihat kelakuan dua orang temannya itu.

“Reynand, gue bisa pulang bareng lo ngga?” Naya tiba tiba menghampiri mereka.

“lah lo bukannya masih nugas OSIS?” jawab Rachel cepat, ia kesal bisa bisa nya Naya mendekati Reynand lagi.

“gue agak ngga enak badan” ujar Naya sambil memegangi leher nya. Rachel memutar bola matanya malas. Ia sudah bisa menebak maksud tersembunyi Naya. Alex, Bintang, dan Jeje hanya bisa saling liat liatan.

“yaudah ayo” Bianca terkejut mendengar jawaban Reynand untuk Naya.

“GOBLOK” umpat Bintang untuk Reynand, “sorry sorry, Alex nginjak kaki gue nih” Bintang kemudian berpura pura kakinya di injak Alex. Alex hanya mengiyakan saja sambil nyengir.


Di dalam mobil, mereka bertiga hanya diem diem an. Bianca sangat malas berada di pisisi seperti ini, dimana seharusnya hanya ada dirinya dan Reynand berdua.

“obat apa ya Rey, buat sakit kepala?” Naya membuka pembicaraan.

“google deh Nay” Bianca menjawab dengan sewot. Reynand menoleh sekilas ke Bianca.

“oh, oke” Naya kembali bersandar di kursinya kesal.

“kaki lo masih sakit Rey?” tanya Naya lagi membuat Bianca makin kesal, “iya, udah ngga–”

“ini rumah lo masih jauh ngga Nay? kalo iya gue anterin balik dulu Rey, dikit lagi ngelewatin perumahan gue soalnya” potong Bianca sambil melihat kearah Reynand.

“engga, gue nganter Naya pulang dulu. Ini udah deket” jawab Reynand singkat.

Bianca diam disepanjang perjalanan pulang menuju ke rumahnya setelah dari rumah Naya. Hingga tidak lama mobil Reynand sudah masuk di blok rumahnya.

“lo katanya janji mau jelasin ke gue soal kemaren, kok malah nganterin Naya pulang?” tanya Bianca to the point.

“gue tadi udah dibantuin Ca, ngga mungkin kan gue nolak dia buat bareng” Reynand kemudian memindahkan persneling mobil untuk berhenti.

“kan lo bisa pesenin dia gocar atau gojek?”

“lo pacarannya emang sama gue apa sama Naya? kok kayanya deket banget”

“kok lo ngomongnya gitu sih Ca?”

“gue juga tau ya Rey, lo nebengin Naya ke sekolah kan kemaren?”

“terus juga yang gandengan tangan dimasukkin story ig, ga make sense banget alesannya kaya begitu”

“iya Ca emang gue ngga tau kalo dia posting itu, Naya juga kemarin hampir kesrempet motor jadi dia refleks gituloh”

“soal yang dia nebeng, itu awalnya gue beneran berangkat sendiri kaya biasa terus gue liat dia dipinggir jalan sama mobilnya”

“akhirnya dia bareng terus mobilnya dipulangin sopirnya”

“gue ngga suka ya Rey sama Naya”

“dia lagi kesulitan Ca, gue ngga enak kalo ngga bantuin”

“emang harus lo? masih ada kan temen temen nya yang lain, dia kan banyak temennya”

“iyaa, gue cuma bantuin doang Ca seriusan”

“iya deh Rey, terserah lo. Thanks udah anter pulang” Bianca kemudian keluar dari mobil Reynand.

“Ca, Caca!”

“anjing”