d day
Penonton bersorak kegirangan begitu peluit ditiup sebagai tanda permainan telah selesai.
“good game good game” Alex bertepuk tangan puas.
“gila Reynand keren banget anjir” sambung Bintang ikut bertepuk tangan. Untuk kesekian kalinya, Reynand berkontribusi terhadap kemenangan tim basket sekolahnya.
“sumpah ya kalo itu Reynand ngga threepoint, pasti ngga keburu menang” Rachel menganalisa jalannya pertandingan pada detik terakhir tadi.
“ya iyalah, mana waktu nya mepet terus score nya beda dikit doang” Bianca mengangguk setuju.
“eh kita cus kebawah aja ga sih? itu ada penyerahan piala sama keknya Reynand ada speech dikit” ajak Jeje.
Penonton dari pihak lawan sudah mulai bubar dari tempat mereka dan sibuk dengan tim basket sekolahnya sendiri. Tim basket Harapan Bangsa berkumpul di tengah lapangan dikelilingi banyak siswa yang tadi ikut mendukung pertandingan mereka.
“selamat untuk SMA Harapan Bangsa atas perolehan juara 1, swmoga performa kalian makin meningkat di pertandingan yang akan datang” mc pertandingan menyampaikan ucapannya kepada tim basket, “oh iya, katanya ini pertandingan terakhir buat yang kelas dua belas ya?” Beberapa dari anak tim mengangguk mengiyakan pertanyaan dari mc.
“perwakilan dari kelas dua belas maju dong kasih speech dikit, kesan dan pesan mungkin?”
Seperti biasa, kalau disuruh begini ya pasti dorong dorongan. “Rey lo aja Rey” bisik Satria, “masa gue lagi anjrit, malu” jawab Reynand yang juga ikutan mundur.
“udah gas, lo kan kapten bro” Rian mendorong pelan badan Reynand. Akhirnya Reynand yang memberikan speech.
Ia mengambil microphone dari mc, “test test, halo semua” sapa Reynand dengan balasan meriah dari orang orang yang berkumpul disana. “sebelum itu, SMA HARAPAN BANGSA MANA SUARANYA??”
“WOOOOO”
“oke oke keren pada kompak, jadi gue Reynand Aidan Anggara sebagai kapten tim mengucapkan banyak terimakasih buat dukungan dari kalian semuanya udah mau nonton pertandingan, teriak teriak buat semangatin kita dari tribun juga”
“gue denger tuh ada yang ngomong satria i love you, reynand ayo kita pacaran” teman teman dan seisi lapangan yang mendengarkan ikut tertawa mendengar penuturan Reynand.
“hahaha, sini sini yang ngomong gitu angkat tangan”
“engga engga bercanda hehehe” Reynand terkekeh pelan.
“gue udah punya pacar guys tapi Satria available, ada Arsa, Rian”
Reynand kembali ke pembicaraan awal, “terus buat coach makasih banget udah mau ngajarin kita dengan sabar banget banget banget meskipun kita banyak errornya”
“terimakasih buat bapak ibu guru juga udah mau ngasih dispensasi dan dukungan penuh buat kita. Buat temen temen deket gue, pacar gue juga makasih mau nontonin dari awal gue tanding pertama kali sampai hari ini” Reynand tersenyum, ia tau dimana tempat Bianca dan teman temannya berdiri.
“oke last but not least, kami angkatan 2019 mau undur diri dari tim, kami menyerahkan kelanjutan tim basket Harapan Bangsa ke angkatan selanjutnya”
“terimakasih semuanya!” Reynand membungkukkan badannya bersama teman temannya lalu bertepuk tangan meriah.
“banjir air mata gue, dalem hati doang tapi” Alex berpura pura menyeka air matanya.
“lo ngerusak suasana banget Al anjeng, fak” omel Bintang yang hanya mendapat cengiran dari Alex.
Reynand menghampiri teman temannya setelah selesai berfoto dengan timnya.
“WEDEDEHHH KAPTEN KITA NIH BOS” Alex berteriak senang.
“gue ngga bisa anjir, nahan air mata dari tadi” Reynand tersenyum sambil berkaca kaca. Hari ini benar benar hari terakhirnya menjadi bagian tim basket. Di kepalanya banyak sekali memori indah yang sudah Ia lalui.
“yaelah udah nangis aja nggapapa, ngga perlu malu sama Caca” ujar Rachel.
“yakaan effort won't betray? udah gausah sediiih dong” Bianca mengusap pelan punggung Reynand yang dibalas pelukan gemas di pundak Bianca.
“CIELAHH NIH BERDUAAA” seru Sherra yang ikut gemas.
“UWU BANGET NGGA KUAT GUE” protes Jeje melihat kedua temannya itu.
“sini sini aku peluk” sahut Bintang.
“ini tinggal kita bertiga?” tanya Alex sambil memandang Sherra dan Rachel secara bergantian.
“sini sini pelukan kek teletubbies” ajak Bianca. Mereka bertujuh akhirnya berpelukan. Sungguh pertemanan yang indah, dimana mereka saling mendukung satu sama lain meskipun beberapa dari mereka baru akrab di awal kelas dua belas.