KEUWUAN APALAGI INI?!
Bianca mengelap air matanya lalu membasuh wajahnya dengan air keran yang mengalir. Suasana hatinya sedagg tidak baik sekarang.
“masa gini doang gue nangis sih” gumamnya pada diri sendiri lalu seraya mengeringkan wajahnya dengan tissue, “cupu banget”
Ia kemudian masuk ke salah satu bilik toilet untuk berganti baju.
“eh Reynand nungguin Alex lagi tuh, lo tetep ngga mau nungguin gue gitu?”
“minggu depan aja deh, gue ada rapat”
Suaranya terdengar hanya dua orang. Bianca ingin mengintip namun sepertinya waktu nya dirasa kurang tepat.
“lo udah dapet nomor nya?”
“belom, ntar aja. Bentar lagi kan sport week, sekalian gue minta nomor nya”
“mulus banget modus lo, pinter sih caranya”
“iyalah, gue gituloh. Apalagi Rey kan kapten basket jadi gue pasti langsung hubungan sama dia”
“eh gue udah di chat buat rapat nih, yuk cabut”
Ketika sepertinya sudah ngga ada orang, Bianca keluar dari bilik toilet tersebut. Ia hari ini menunggui Rachel dan Jeje ekskul dance seperti biasa. Alasannya selalu ikut mereka berdua adalah, tidak suka berada di rumah.
Sebenarnya Bianca masih kepo siapa yang membicarakan Reynand di toiley tadi, namun ia sedang badmood.
“oi ca!” seru Alex begitu melihat Caca keluar dari toilet.
“halo Al, Rachel sama Jeje masih dikantin? atau udah ke studio?”
“gatau deh gue, ini gue mau ambil tas yang ketinggalan di lobby gara gara Bintang dibuat senderan sama dia” Alex menggaruo pelan kepalanya, “orangnya pulang, tas gue ditinggal anying”
Bianca tertawa pelan, “yaudah lo ambil deh Al”
“udah jam 3 lewat, kek nya Rachel sama Jeje udah di studio deh”
“oh oke oke, gue kesana dulu ya Al”
“yoi yoi Ca”
Bianca memasuki studio tempat anak anak ekskul dance biasanya berlatih yang berupa sebuah ruangan dikelilingi kaca.
“yaampun Ca, gue kira lo pulang” Jeje menoleh melihat Bianca yang duduk di dekat music player.
“cuci muka gue, sama ganti baju ini”
“njir lama banget” sahut Rachel sambil mengikat rambut pendeknya.
“ketemu Alex tadi gue, nyariin tasnya” Bianca terkekeh.
“tuh bocah bener bener emang, padahal dia yang punya video koreografi nya malah ga cepetan balik” protes Rachel lalu berkaca di cermin depannya.
Di studio, mereka tidak dilatih oleh pelatih di setiap pertemuan melainkan berlatih sendiri seperti layaknya dance club yang belajar dance kpop. Pelatih hanya datang beberapa kali sebulan, lebih sering jika adz lomba.
Nggak lama setelah itu, Alex datang kembali bersama Reynand. Alex langsung bergabung dengan teman teman se ekskulnya yang lain, sedangkan Reynand duduk di dekat tas Alex sambil meminum habis air minumnya. Baik dirinya dan Bianca sama sama tidak menyadari kehadiran satu sama lain. Baju seragam Reynand sudah dikeluarkan dan sedikit berantakan. Ia melihat sekeliling lalu mendapati Bianca yang duduk sendirian dengan pandangan yang terlihat kosong. Reynand tersenyum dan menghampiri perempuan berbaju putih itu.
“oit, sendiri aja” Reynand kemudian duduk di sebelah Bianca.
“eh Reynand” Bianca menoleh kearah Reynand di sebelahnya, “iya biasanya juga sendirian kan gue kalo nungguin Jeje sama Rachel”
“iya sih, kita baru ngomong ngomong kalo lagi ekskul gini juga kan?”
“hehehe iya, lo abis darimana?”
“basketan sih tadi, sama Bintang sama anak anak laennya”
Reynand memandangi Bianca sekilas, matanya sembab seperti barusaja menangis.
“mau ke kantin ngga Ca? temenin gue beli makan atau apa gitu daripada disini doang”
“emang ngga papa?” tanya Bianca, ia memikirkan tentang seseorang yang sepertinya menyukai Reynand di toilet tadi. Overthinking nya mulai kambuh.
“hah? ya nggapapa lahh emang kenapa?”
“hehe, yaudah ayo”
Reynand menjilat eskrimnya sambil berjalan di sebelah Bianca. Mereka memutuskan untuk pergi ke lapangan karena bosan di studio mulu.
“lo bisa basket ngga Ca?” tanya Reynand sambil mengambil salah satu bolah basket di keranjang.
“bisa lah, apa yang gue ngga bisa?”
“berarti jadi pacar gue bisa dong?”
Wajah Bianca berubah merah, salting.
“kok diem? jawab dong” Reynand smirk lalu memantulkan bola basket nya ke tanah.
“besok pelajaran pertama apa ya Rey? ada tugas ngga?”
“ekhm ngalihin topik nih” Reynand semakin menjahili Bianca, “salting ya lo?”
Bianca mencubit pelan lengan Reynand, “sotoy, nggak lah”
“ehhh, sakit” Reynand menjengit pelan karena cubitan kecil Bianca, “tapi kok ngga dijawab? salting ya? kiw”
“kok lo sekarang ngusilin gue mulu? parah deh lo” Bianca mencoba untuk mencubit Reynand lagi
“TIDAKKK KENAAA” ejek Reynand lagi dan lagi.
Keduanya berakhir bercanda. Bianca mau nyubit Reynand tapi ia langsung menghindar dan ketawa ketawa mengejek. Sampai akhirnya Bianca tersandung kakinya sendiri dan terjatuh. Untungnya tangan kekar Reynand menahan badannya untuk mencapai tanah.
Mata mereka bertemu untuk beberapa saat hingga,
“KEUWUAN APALAGI INI ASTAGA” teriak Alex yang melewati koridor di depan lapangan basket saat itu.