kiw maaf an

“muka lo kaya donald duck, cemberut mulu”

“muka lo kaya keledak shrek”

“muka lo kaya kodok”

“muka lo kaya kuda”

“diem anjing, berisik” Bintang menyela kedua teman temannya yang saling mengejek satu sama lain.

“muka lo kaya princess jasmine” Alex balik meledek Bintang.

“hah? darimananya fak?”

“gatau, instict gue sih”

“yeee, muka lo kaya ayam” balas Bintang.

“muka lo kaya kodok”

“dih kaya Rey dong? gue lebih ganteng”

“njir? gue kaya justin bieber gini harusnya lo iri sama gue” balas Reynand tidak mau kalah.

“muka lo satu satu mirip lalat” ejek Rachel berjalan melewati ketiganya. Mereka bertiga terdiam.

“kantin yok, Ca, Sher, Je” Rachel tidak mempedulikan Bintang, Reynand, dan Alex.

“muka lalat kaya gimane anjir?” Reynand menatap kedua temannya secara bergantian.

“gatau njir, lo pernah liat?” tanya Bintang kepada Reynand.

“kaga lah, lo?” Reynand berganti bertanya ke Alex, “kaga”

“woi chel! lo gajelas!” teriak Alex pada Rachel, namun yang diteriaki sudah keluar dari kelas.

“untung aja ngga denger” Alex cengengesan.

“eh iya bentar” Reynand tiba tiba ngacir keluar kelas.

“Ca, makan sama gue ya? gue mau ngomong sesuatu” Reynand menyusul Bianca dan teman temannya yang barusaja keluar kelas.

“t-tapi gue mau makan sama—” Bianca menolak karena masih awkward dengan Reynand.

“lo mah aneh, diajak makan berdua malah ngga mau” ujar Sherra ceplas ceplos, “sono” Sherra mendorong Bianca pelan.

“yuk?” ajak Reynand. “a-ayo”

Mereka berjalan menelusuri lorong kelas menuju ke kantin tanpa ada perbincangan, terasa sangat canggun kalo diliat liat ya.

“ngga mau gandeng tangan gue?” Reynand membuka pembicaraan.

“nggak lah, ini masih di sekolah kalo lo lupa” tolak Bianca mentah mentah membuat Reynand tertawa, “lo mau ngomong apa emang?” tanya Bianca.

“i love you” jawab Reynand cepat.

“Rey gue lagi sebel sama lo, jangan bikin gue makin kesel”

“iya iya bercanda” Reynand masih tertawa cekikikan. Mereka lalu duduk di salah satu meja kantin setelah membeli sandwich.

“i wanna say sorry, about yesterday” Reynand menyedot sedikit minumannya lalu menatap kedua mata Bianca untuk meminta maaf, Ia terlihat serius.

“gue yang salah udah gandengan sama Naya, terus udah nge iya in dia buat bareng kemaren”

“sorry juga udah marah marah kemarin” Reynand tersenyum tipis.

Sementara itu tidak jauh dari mereka berdua, ada Alex, Sherra, Rachel, Bintang dan Jeje yang duduk satu meja sambil menguping pembicaraan Reynand dan Bianca meskipun tidak terdengar karena gaduhnya suasana kantin.

“udah baikan ini?” tanya Alex sambil mencoba mendengarkan pembicaraan mereka berdua.

“gatau deh, ngga denger” jawab Jeje yang juga kepo.

“pake ini coba” Alex mengambil sedotan dari gelas minumannya.

“tolol” ledek Bintang lalu memukul tangan Alex, “yahhh, jatoh anjir sedotan gue”

“eh eh itu Naya ngapain?”

“biasalah, caper” jawab Rachel enteng setelah melihat Naya yang berdiri di sebelah Reynand.

“halo Rey”

“oitt”

“boleh gabung ngga??” tanya Naya.

“iya boleh” jawaban Reynand membuat kedua mata Bianca membesar.

“yuk Ca” Reynand berdiri dari kursi, “gue cabut ya Nay, mau ke temen temen”

“lah gimana?”

“pake aja mejanya, gue sama pacar gue udah kelar kok” jawab Reynand lalu menggandeng tangan Bianca.

“HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA” Alex, Bintang dan yang lainya kompak tertawa keras.