last moments of osis

Seluruh jajaran OSIS sudah berbaris di tengah lapangan. Satria berdiri di barisan paling deoan bersama dengan ketua osis yang baru sambil membawa tongkat berndera lambang osis. Ia menyodorkan tongkat tersebut kepada siswa di sebelahnya.

“dengan ini saya umumkan, OSIS tahun ajaran 2021/2022 resmi bertugas” ujar Miss Gita final, diikuti dengan tepuk tangan seluruh peserta upacara. Ketua OSIS yang baru tersebut berdiri di depan mic dan menyampaikan beberapa kata setelak pelantikkan dirinya.

Setelah Ia selesai, giliran Satria yang menghadap ke arah mic, “Selamat pagi Bapak Ibu guru dan teman teman semua”

“Di pagi hari yang indah ini, saya ingin mengucapkan selamat bertugas untuk teman teman OSIS 2021/2022. Setelah melalui proses yang panjang mulai dari wawancara, LDKS sampai orasi, akhirnya kalian bisa dilanrik sebagai pengurus OSIS selanjutnya”

“Saya berharap kalian bisa bekerja sama dengan baik, jaga kekompakan, saling menghargai satu sama lain, dan jangan lupa untuk menjadi contoh yang baik untuk warga sekolah SMA Harapan Bangsa”

“keren ya Satria” bisik Rachel kepada Jeje di sebelahnya, “iya tegas gitu pembawaannya, kek beneran ketos”

Rachel menatap Jeje aneh, “ya emang ketos beneran anjir”

“Buat ketos dan waketos yang baru, saya harap kalian tidak hanya ber orasi buat dipilih lalu visi misi kalian cuma janji manis saja. Tapi kalian harus menjalankannya dengan baik dan sepenuh hati”

“oke untuk pengurus osis angkatan sebelumnya, guys you did great” Satria bertepuk tangan, diikuti oleh seisi lapangan.

“thankyou for your hardworks, for the awesome ideas, for the contributions, but especially thankyou for the teamworks and the unforgettable memories”

“saya senang bisa bekerja dengan kalian, maaf jika saya banyak kurangnya selama ini”

“last but not least, saya Satria Raymond Gunawan sebagai ketua OSIS 2020/2021 mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnua atas kepercayaan kalian selama ini kepada kami semua. Kami pamit melepas tugas kami, terimakasih” Satria menjauhkan dirinya dari mic.

Sorakan bangga terdengar meriah dari barisan OSIS. Mereka berpelukan erat setelah itu. Setahun yang penuh akan kenangan akan selalu berada di hati mereka.


“gue bukan osis sih, tapi gue turut merasakan” ujar Harris kepada Satria, “selamat bro, lo akhirnya ngga stress mikirin proker, proposal, sama event event gede lagi” Harris tos bersama Satria.

“ada final test bro, jangan salah”

“ngga papa itu urusan belakangan” jawab Juan lalu tertawa. Mereka berbincang bincang setelah upacara selesai.

“eh sorry sorry” seseorang menabrak punggung Satria, “eh Sa”

“gapapa Bi santai” ternyata itu Bianca.

“keren lo Sa tadi” puji Reynand yang berada di sebelah Bianca.

“hahaha lo juga kemaren keren Rey, siap jadi presiden”

“kelar juga ya repot repot nya bro”

“yoi Rey yoi, gue masih ada ngurus yearbook anjir”

“gue juga akhirnya ikutan repot repot, setelah nganggur jadi tim hore doang selama SMA” sahut Harris nimbrung di pembicaraan Reynand dan Satria.

“sama Ris hahaha, gue ada kerjaan juga setelah haha hihi doang waktu kelas sepuluh sama sebelas” sambung Bianca sambil tertawa.

“gapapa Ca, capek capek tapi lo pulang juga sama Satria kan” jawaban Harris membuat fokus Reynand berpindah, “semobil berdua mulu nih gue liat liat anjir sweet banget”

“kalo ntar lo berdua jadian gue pura pura ngga tau aja deh ya”

“santai Ca, Satria soft boy kok ngga breng–”

“sorry sorry gue cabut dulu ya guys” Satria memotong pembicaraan Harris yang ngelantur lalu pergi dari sana.