mulai

“ngapain lo senyum senyum anjir?!!” Satria ikut ktletawa melihat Reynand yang fokus mengetik lalu secara tidak sadar senyum senyum sendiri.

“hehehe, ini bales chat nya Caca” jawab Reynand lalu mengantongi kembali hpnya.

“eh iya ngomong ngomong soal Caca, gue sempet anter dia pulang waktu itu” ujar Satria. Reynand sedikit kaget mendengarnya.

“hah kapan??”

“udah lama sih, yang waktu itu kita latkhan dadakan” jelas Satria, “dia sendirian di lobby terus gue kan ijin sama coach buat pulang bentar, nah gue ketemu dia”

“dia pesen go car tapi dicancel mulu, akhirnya yaudah gue anter”

“oh iya ya, yang waktu itu” Reynand mengangguk paham.

“eh bentar bentar gue liat anak OSIS di luar dulu ya Rey”

“oke oke Sa”

Naya, Sherra, dan satu orang dari OSIS masuk ke dalam lapangan indoor, mereka datang bersama tim dari sekolah lain yang menjadi lawan nantinya, “ini bench kslian ya, ntar kalo apa apa ke ruangan itu aja ada PMR” Naya mengarahkan mereka.

“oh iya, ini tim dari sekolah kita. Bisa salaman dulu mungkin” Naya mempersilahkan kedua belah tim untuk saling berjabat tangan.

“bisa ke gue kalo butuh apa apa” sambung Sherra, “20 menit lagi pertandingan mulai, jadi bisa siap siap”

“eh Rey” sapa Naya begitu melihat Reynand.

“yoit” jawab Reynand singkat. Naya lalu berjalan menghampirinya. Sherra yang melihatnya memutar bola matanya malas, “Nay, kita disuruh ngecek panggung”

“bukannya udah diurus sama sekbid lain?”

Seolah mengerti situasi, walkie talkie yang dipegang Naya dan Sherra berbunyi, “cek cek, Naya ke lapangan sekarang Nay!”

“nih lo dipanggil buktinya” jawab Sherra enteng.

“yaudah, cabut dulu ya Rey” pamit Naya dengan perasaan dongkol.

“iya, santuy”


“Reynand!” seru Bianca berjalan dari pintu masuk. Ia barusaja sampai bareng Jeje dan Rachel.

“gue ke tribun ya Ca sama Jeje” pamit Rachel lalu ia berdua naik ke atas.

“heeey” sapa Reynand balik dengan senang begitu melihat Bianca berada di depannya sekarang.

“udah mau mulai ya?”

“iya, tos dulu” Mereka melakukan tos andalannya.

“semangat!” Bianca tersenyum lebar sambil mengepalkan tangan. Reynand mengikuti gaya Bianca sambil tertawa lalu memakaikan baseball capnya ke kepala pacarnya itu, “yaudah sana ke tribun, gue mau ke coach dulu”

“okeee, love u”

“eh Ca, ntar baliknya lo sama gue ya!” seru Reynand dan mendapatkan balasan jempol dari Bianca. Banyak orang yang menyaksikan ke uwu an mereka berdua tanpa keduanya sadari.

Rachel dan Jeje memperhstikan kedua remaja yang sedang kasmaran itu, “Caca keliatan sayang banget ngga sih sama Rey?” tanya Jeje kepada Rachel disebelahnya.

“iya, Rey juga keliatan tulus banget sama Caca” jawab Rachel.

“tapi story Naya kemarin? He needs to explain ke Caca sih”

“iyalah, awas aja kalo sampe Caca sedih gara gara dia doang anjir”

Tribun sudah dipenuhi penonton. Pertandingan pun akan dimulai. Reynand melepaskan jaketnya dan mengikat rambutnya, seketika ia menjadi pusat perhatian banyak orang.

ganteng banget anjir jersey 25

aduh ngga kuat, sumpah keren banget

lo kenal dia ngga? jersey 25

kak rey itu

Mendengar pembicaraan orang orang di dekatnya membuat Bianca tertawa. Reynand memang terlihat memukau jika sudah dalam mode main basket, bahkan dia lari larian doang aja ganteng.


Quarter demi quarter berlalu hingga sampai ke quarter terakhir. Wasit memberikan instruksi untuk istirahat.

“Satria lo ngga usah main, istirahat aja terus siap siap buat live music aja ya coach?” ujar Reynand kepada coachnya.

“yakin lo?” tanya Satria memandang Reynand tidak yakin.

“iya, gampang aja Rian sama cadangan kan” Reynand kemudian meneguk sedikit air dari botol yang dipegangnya.

“yaudah, yok last quarter bisa yok” Satria memeluk anggota timnya.

Kedua tim masuk kembali ke lapangan untuk menyelesaikan pertandingan. Poin sementara 35-31 untuk tim tuan rumah.

“fix ini menang sih gue yakin” ujar Rachel kemudian menyedot minumannya.

“iya tapi beda poinnya juga ngga jauh” jawab Bianca sambil menoleh ke papan poin di depannya.

“Reynand kuat banget sih main terus dari awal sampe sekarang” puji Jeje.

“iyalahh, pacar gue” jawab Bianca dengan bangganya, membuat kedua temannya kaget.

“njir???bucin”

“jangan serius serius anying, gue ikut tegang nih”

“sama, gue greget poinnya deketan mulu”

Pertandingan berlangsung sangat ketat, tim lawan tidak memberikan celah untuk Reynand dan yang lainnya meneribos pertahanan mereka, sedangkan yang lainnya juga bergerak cepat merebut bola. Reynand berhasil mendapatkan operan bola dari sesama timnya. Ia bergegas melangkah mendekati ring untik mencetak poin namun dihalangi.  Ia terus mencari celah hingga akhirnya pihak lawan lengah dan Reynand menerobos maju. Namun sayangnya, ia terjatuh karena menghindari lawan dan tersandung oleh kakinya.

“anjirrrrr” pekik Rachel. Bianca tampak khawatir melihat Reynand yang sedang digotong oleh beberapa orang menuju ke bench.

Naya menghampiri Reynand lalu memberikan botol air minum, “ini minum dulu Rey”. Reynand menerima botol air dari Naya dan meminumnya, “thanks Nay”

Bianca memperhatikan interaksi mereka berdua dari atas, ada sedikit kekesalan di dalam hatinya.


“YA! DAN PEMENANG SPORT WEEK TAHUN INI DIPEGANG OLEH SMA HARAPAN BANGSA!”

Para penonton bersorak kegirangan mendengar pengumuman dari komentator. “YEEEEEE” Bianca, Rachel, dan Jeje melompat lompat senang.

“yaudah yuk ke live music, ntar ngga dapet tempat duduk” ajak Rachel cepat.

“ayo ayo”

“lo duluan ya guys, gue ke Reynand dulu”

“yaudah ntar gue chat ya biar lo tau duduk nya dimana”

“beres deh”