rachel mode marah marah
Bianca menopang kepalanya dengan kedua tangan diatas meja. Ia melihat keluar jendela sambil memperhatikan langit di siang hari, pikirannya melayang layang. Sebenarnya meskipun ia membalas pesan dari Arga dan Eva dengan straight to the point apalagi terkesan tidak peduli, nyatanya ia sekarang memikirkan banyak hal di otakya. Terlihat seperti bukan masalah besar, Arga pergi dan Eva akan mampir ke rumahnya sesekali. Namun hal tersebut membuat Bianca overthinking, tentang banyak perkiraan di kepalanya yang belum tentu terjadi.
“Ca, yok kantin” seru Rachel membuyarkan lamunan Bianca.
“yuk, laper nih gue”
Suasan kanting sedang ramai, apalagi ini istirahat pertama yang bertepatan dengan jam makan siang.
“lo pada mau apa?” tanya Sherra kepada empat temannya sebelum memesan makanan.
“gue itu aja deh, makaroni barbeque” jawab Bianca, “nah gue juga” sahut Jeje menyamakan pilihan camilannya dengan Bianca.
“gue nasi goreng”
“lo temenin gue lah anying”
“buset, yaudah ayo” Rachel menggandeng lengan Sherra lalu pergi memesan makanan.
“Bintang ga keliatan ya?“
“lagi latihan band kali?“
“oh iya kan mau tampil buat penutupan sport week katanya“
Sherra menoleh ke arah segerombolan siswa perempuan yang lewat di belakangnya. Bianca hanya tertawa geli, melihat ekspresi Sherra yang sinis.
“pacar gue tuh pacar gue” bisik Sherra dengan menggebu gebu pada Bianca.
“Reynand tadi pagi papasan sama gue, ganteng banget siallll“
Beberapa siswa perempuan yang duduk tidak jauh dari Bianca dan Sherra juga mulai membicarakan Reynand.
“denger denger udah punya pacar dia“
“hah masa“
“*iya kemarin gue liat sg nya lagi di kafe 11:11 sama cewe”
“oh itu? b aja“
“anak sini?“
“gatau, mukanya ke crop sih tapi kek nya ngga gitu cantik*”
“padahal Rey ganteng“
Rachel yang barusaja datang di meja tempat Bianca dan Sherra duduk mendengar pembicaraan orang orang di sebelahnya.
“ngomongin siapa lo?” Rachel bertanya kepada mereka.
“oh ini, lo tau ngga ini siapa? lo temennya Reynand kan” salah satu dari mereka menyodorkan hpnya yang memperlihatkan snapgram Reynand kemarin.
“Chel, makan dulu deh yok” Bianca mencoba mengalihkan pembicaraan karena ia tau Rachel akan mengeluarkan banyak umpatan.
“emang kenapa kalo gue tau?”
“bagi ig cewenya, disini gaada tag tag annya gue pengen ngestalk”
Rachel memutar bola matanya malas, “seneng banget ya lo ngurusin orang lain?”
“emang kenapa anying? lo kok sewot” cewek itu bingung dengan pertanyaan Rachel, lebih ke nyolotin Rachel balik.
“gue tau lo cantik sih, tapi kalo pacarnya Reynand dibanding lo” Rachel menggantungkan perkataannya lalu melipat kedua tangannya di depan dada, “lo kalah jauh” ia tersenyum miring.
“balik kelas deh yuk, ada mulut dakjal gue ntar ga nafsu makan” Rachel berjalan keluar kantin diikuti teman temannya.
“kalem kalem” Sherra menepuk nepuk pundak Rachel, “Caca aja diem, lo jangan emosi anying”
“engga, ngga emosi gue anjir” Rachel duduk di bangkunya, mereka sudah berada di kelas, “gila, bisa bisanya temen gue diledekin”
“gapapa gapapa, cuma gitu aja” Bianca tertawa kecil melihat Rachel yang lagi kesel.
Alex dan Bintang masuk ke kelas dengan sapaan mereka yang khas, “YOW WASSAPP!” Mereka kemudian pergi ke bangkunya. Alex bingung melihat Rachel yang mukanya sedang tidak bersahabat.
“kenapa muka lo anying?” Alex mengerutkan dahinya.
“lo mending diem deh Al, ntae di slebew Rachel lo modar” Jeje mewanti wanti Alex untuk tidak menjahili Rachel yang sedang dalam mode marah marah.
“gue ngga tau sih lo kenapa, nih minum” Alex memberikan teh kotak di tangannya untuk Rachel.
“KESAMBET APA LO NYET?” Wajah Rachel seketika berubah menjadi senang.
“yaleahh gue baik salah, jadi babi juga salah anjir” gerutu Alex kesal.
“thankyouuu Aleeeeeex” Rachel menggoyang goyangkan badan Alex dengan keras, tanda terimakasih udah dikasih teh kotak.
“IYYYAAA BANGGKEE LEPAAS-INN GUE MAU AMB-ILLL TAS”
“lah mau kemana?” Jeje bertanya ke Bintang yang ada di sebelahnya.
“aku ngga ikut pelajaran hehe, disuruh latihan bentar lagi terus pulang” Bintang cengengesan.
“ih enak banget, ntar aku pulangnya?”
“ya sama aku, kan tinggal telfon” Bintang membalas Jeje dengan nada rendah. “ntar makan siang bareng, mau?”
“iya, okedeh semangat latihannya”
“BAU BAU BUCIN TERCIUM, AYO BURUAN BALIK” Alex menarik Bintang keluar kelas.
“bye Jeje” Bintang melambaikan tangannya kecil ke arah Jeje.