rainy tuesday

Bianca duduk sendirian di koridor depan lapangan outdoor sekolah. Jari jarinya sibuk mengetik untuk membalas pesan dari Eva yang menurutnya sangat menyebalkan. Ia tidak masalah jika mas Adit dipakai oleh perempuan yang akhir akhir ini sering bolak balik di rumahnya itu, tapi Ia tidak bilang apa apa sebelumnya dan seenaknya sendiri. Akibatnya sekarang Bianca harus di sekolah sampai jam segini dengam hujan yang mengguyur deras siang ini. Ia mengeluarkan tangannya untuk merasakan rintik air hujan jatuh diatas telapak tangannya. Bianca suka saat seperti ini, mood nya bagus jika hujan.

“terobos aja kali ya biar langsung ke lobby?” Ia bertanya kepada diri sendiri.

“Caca!” terdengar suara seseorang memanggil namanya dari jauh. Ternyata Reynand berlari kecil kearah Bianca.

“loh Reynand?? lo ngapain disini?”

“ngembaliin bola di ruang ekskul, tadi abis dipake main sama anak anak” Reynand duduk di sebelah Bianca. “kok masih disini?”

“biasalah kelakuan Eva, dia nyuruh Mas Adit nganterin dia ke kantor” jawab Bianca dengan nada datar dengan pandangan lurus ke depan.

“bagus lah kalo gitu, biar gue bisa berduaan sama lo” Reynand tersenyum jahil. Bianca tertawa pelan mendengar jawaban pacarnya.

“ini gue ada payung, yuk?” Reynand membuka payungnya dan berdiri dibawah hujan. Ia menarik tangan Bianca agar ia bangun dari duduknya. Yang ditarik menurut saja, lalu mendekatkan diri ke laki laki di sebelahnya itu agar badannya tidak terguyur derasnya air yang turun.

“masih kena hujan ya” Reynand menoleh ke Bianca.

“iya, nggapapa sih dikit doang juga”

“perlu diginiin biar ngga kehujanan” Reynand merangkul pundak Bianca agar bisa lebih dekat dengannya, dengan kedok 'biar ngga kehujanan'.

“nah gini kan ngga kena hujan” Reynand tertawa melihat wajah Bianca yang jelas sekali ia salting.

“modus mulu, heran gue”

“ya nggapapa sih pacar sendiri”

“ya ngga nggapapa sih ini di sekolah”

“ya ngga papa sih”


Beberapa siswa yang masih di lobby sekolah memandangi Reynand dan Biancs dengan bertanya tanya.

lah udah pacaran?

njir kak Rey udah ada pawangnya

lah iya bener udah punya pacar dong

itu Bianca bukan sih?

iya, anak ips 1

keliatannya yang diposting di snapgram sama di tweet itu dia deh

iya, mirip banget sih

Keduanya sedang berdir di luar an lobby. Reynand sibuk mencari kunci mobilnya di tas, “Rey hujan hujan yuk?” celetuk Bianca dengan semangat, membuat Reynand menghentikan aktivitasnya.

“hah gile?”

“ke parkiran ngga usah pake payung”

“ngapain anjir??? lo ngga takut sakit apa?” Reynand melanjutkan mencari kunci mobilnya.

“engga sampe sakit lah, sini situ doang juga” Bianca menyanggah perkataan Reynand lagi.

“yaudah yang bisa nemu mobil gue duluan menang” Reynand langsung berlari ke menuju ke parkiran meninggalkan Bianca.

“EH REYNAND KOK CURANG!” Bianca akhirnya berlari menyusul Reynand.

Mereka akhirnya berlarian dibawah derasnya hujan. Sesekali Reynand menoleh ke belakang untuk memastikan Bianca tidak tergelincir dan akhirnya melambatkan sedikit larinya agar Bianca bisa menemukan mobil miliknya. Come on, Reynand yang memarkirkan mobilnya sendiri dan pastinya ia tau persis dimana letak jazz abu abu kesayangannya itu.

Dan benar, Bianca berhasil menemukan mobil Reynand duluan. Reynand memencet tombol di kuncinya agar Bianca bisa masuk.

“dingin juga ya, ini mobilnya ngga papa basah?” tanya Bianca setelah masuk ke mobil.

“ngga papa lah, dikit doang” Reynand menyalakan mesin mobilnya, lalu menoleh ke jok belakang untuk mengambil sesuatu.

“nih, adanya tissue hehehe” Reynand menyodorkan kotak tissue berwarna biru. Ia kemudian mengambil sesuatu lagi di jok belakang, “ini pake Ca, seragam lo pasti tembus kena air hujan” Reynand memberikan jaket.

“kok bisa ada jaket lagi di mobil?” tanya Bianca kebingungan.

“iya, kalo basket biasanya gue sering dateng ke sekolah pake hoodie atau jaket doang terus dalemnya langsung jersey” Reynand memakai seatbelt, “jadi biar ngga lupa gue taruh di mobil aja, pake dulu seatbelt nya” Reynand menarik seatbelt tempat duduk Bianca. Lagi lagi Bianca dibikin salah tingkah oleh cowok disebelahnya ini. Lebih tepatnya, ia kagum dengan tingkah lakunya.

“mau nyari yang anget anget ngga Ca?” tanya Reynand sambil memundurkan mobil untuk keluar dari barisan parkir.

“boleeeh banget mumpung gue lagi laper, mau makan apa?” Bianca langsung excited begitu mendengar jika ia akan makan.

“ayam geprek gas?”

“tell me where is the kehangatan in ayam geprek?” tanya Bianca pada Reynand dengan bahasa yang dicampur secara asal.

Reynand tertawa geli, “yakan pedeeees, ntar kepedesan terus suhu tubuh kita naik”

“eh iya lo ngga suka pedes ya” Ia menoleh sekilas ke arah Bianca, “bakso mau??”

“nahh boleh”

“oke gaskeun”