reynand's house ft. tante anita

“mamaaa” seru Reynand seraya membuka pintu rumahnya.

“apa dek?? katanya mau pergi kok balik lagi”

“ngga jadi ma, di rumah aja” jawab Reynand lalu meletakkan kunci mobilnya di atas rak sepatu. Bianca berdiri di belakang Reynand, ia bingung mendengar percakapan Reynand dengan mamanya.

“oh kesini sama temennya” seorang wanita paruh baya berjalan keluar dari dapur sambil tersenyum hangat melihat anaknya masuk ke dalam rumah bersama Bianca.

“temen? oh tentu bukan, kenalin ma ini Caca” Reynand menggeser badannya agar Bianca bisa bertemu dengan Anita mamanya, “pacar aku” Ia kemudian merangkul pundak perempuan disebelahnya itu. Mata Bianca terbelalak kaget.

“ohhh pacar, halo Caca” Anita menanggapinya dengan lembut.

“halo tante, nama sama Bianca hehe panggil aja Caca” Bianca menyalami tangan Anita dan membuat senyum tipis di bibirnya.

“aduh cantik banget”

“ini yang waktu itu kita dikasih brownies ituloh ma” jelas Reynand sambil cengengesan.

“iya iya, enak banget tau brownies nya”

“eh, makasih tan”

“maaf ya makanannya ngga ada, bentar tante pesenin gofud” Anita mengganti topik pembicaraan mereka agae tidak canggung.

“ngga usah repot repot tan, ngga papa”

“loh jangan jangan, udah kamu duduk aja dulu” pinta Anita dengan nada yang lembut, “dek itu Caca disuruh duduk dong”

“iyaa, sini caa” Reynand menepuk nepuk pelan sofa yang ia duduki.

“tante ke kamar dulu ya mau lanjutin drakor, Rey nanti kalo gofud nya dateng uangnya bilangin ke mbak Lia ya mama taruh di meja” pesan Anita sambil mengintip dari balik pintu kamar nya, “beres maa” Reynand mengangkat jempolnya.

“thankyou ya tante udah dibeliin makanan” Bianca berterimakasih kepada Anita dengan sedikit canggung karena mereka baru bertemu hari ini. Anita hanya mengangguk pelan lalu menutup pintu kamarnya.

Bianca menolej ke arah Reynand di sebelahnya yang lagi cengengesan, “ulah lo ya ini semua?”

“HEHEHEHEEHEH”

“dasar bikin orang deg deg an” Bianca mencubit perut Reynand beberapa kali, “aduh iya iya maaf sakit Ca! Ampun!”

“bisa bisa nya bilang keceplosan ke mama, terus katanya mama yang suruh kesini”

“padahal aslinya sih mama ngga ngomong apa apa, cuma nge iyain aja waktu gue bilang mau keluar” Reynand tertawa keras sambil berjaga jaga jika Bianca akan mencubitnya lagi.

“yakannnn, dasaaaaaaar” Bianca mau mencubit Reynand lagi.

“iya iya iyaaaa ampUuunnnn, yaudah ayo katanya lo mau belajar” Reynand menahan kedua tangan Bianca sebelum mencubit perutnya lagi.

“lo ngga belajar??” tanya Bianca pada Reynand sambil mengeluarkan ipadnya.

“lah  ngapain?”

“ya soalnya h-2 mid term test???”

“ntar h-1 baru belajar”

“dasarrr”