sepick up

Reynand, Alex, Bintang sedang duduk duduk di pinggir lapangan. Mereka barusaja selesai bermain basket bersama teman teman kelas sebelah dan ada beberapa adik kelas.

“nyokap gue dateng telat kayanya nih” celetuk Alex sambil mengibas ngibaskan kaos nya.

“lah tumben? nyokap lo kan biasanya yang pertama dateng, kelar nya juga pertama” sahut Reynand menoleh ke Alex.

“iya biasalah, ibu ibu rumpi mau arisan berlian”

“yaudah kantin yuk beli minum” Bintang turun dari tempat duduknya, “sekalian nyamperin my honey bunnu sweety”

“cringe anjing diem lo” umpat Alex setelah mendengar Bintang.

Secara tidak sengaja, Reynand melihat orang yang ia cari keberadaannya saat iseng melamun sambil melihat koridor kelas di lantai bawah yang tampak banyak siswa berjalan lalu lalang.

“eh lo duluan deh, ntar gue nyusul” Reynand berdiri dari kursinya dan berjalan cepat meninggalkan kedua temannya.

“Miss Gita!” seru Reynand sambil berjalan menghampiri guru BK tersebut.

“iya, ada apa Reynand?” tanya Miss Gita setelah menghentikan langkahnya.

“saya mau ngomong bentar miss”

“iya boleh langsung aja” jawab Miss Gita sambil membentulkan kacamatanya.

“soal rapotnya Bianca Miss” Reynand membuka pembicaraan. “kalo nanti dia ternyata ngga ada wali buat ngambil rapot biar mama saya aja yang ambilin”

“kamu ada hubungan saudara sama Bianca?”

“ngga ada Miss, tapi mama saya kenap sama Bianca” ujar Reynand, “mama juga yang mau”

“oke baik, nanti Miss bilangin ke Bu Ayu” jawab Miss Gita sambil tersenyum kecil.

“orangtuanya Bianca memang sibuk Miss, jadi memang mereka ngga ada waktu” sambung Reynand lagi, “jangan dimarahin di teachers room kaya kemarin lagi ya Miss, ini bukan sakah dia soalnya”

Miss Bianca kembali memasang wajah datar, “iya, karena Bianca sudah dua kali rapotnya masih di pihak sekolah dan seperti yang kamu tau jika rapot butuh tanda tangan orangtua, jadi kalo rapot ngga diambil ya pasti tidak ada tanda tangannya”

“iya Miss ngerti, yaudah gitu aja Miss thankyou buat waktunya” Reynand mengangguk kecil tanda untuk memberi salam kepada gurunya.

“Satria tadi juga nyamperin Miss buat ngomongin ini kok, saya maklumi”

“Satria?” tanya Reynand membutuhkan konfirmasi ulang dari Miss Gita.

“iya Satria ketos, dia minta tolong biar saya kasihin rapotnya Bianca meskipun ngga ada walinya”